Riwayat Tujuh 7 Wali (Wali Pitue) Makasar Sulawesi Selatan - Wali Pitue Masyarakat Sulawesi Selatan Siapakah dia ?
Syeck Yusuf (Toanta Salamaka), Petta Lasinrang (Petta Lolo), Arung Palakka (Petta to malampe gemmena), KH. Harun, Pettabarang, Imam Lapeo, Dt. Sangkala
Syech Yusuf (toanta Salamaka) Seorang Penyebar agama islam dari tanah mekkah sampai Banten, Petta Lasinrang Seorang Raja dari Tanah Pinrang yang arif nan bijak sana dan gencar menyebarkan agama islam. yang terpenting Beliau Pemberani, Arung Palakka Seorang Raja Bone yang bisa membebaskan Masyarakat bone dari penindasan oleh kerajaan Gowa dan beliau di Juluki Sang Pembebas, KH. Harun : informasi yang saya dapat beliau berasal dari Kerajaan Tallo, Petta Barang atau petta To risappae konon beliau mallajang diatas kudanya dan penunggu kudanya hingga sekarang masih ada. beliau adalah keturunan raja barru yang kuat akan agama, Imam Lapeo : seorang imam di desa lapeo yang sederhana dan menyebarkan agama islam sampai ketanah bugis. sering memperlihatkan mukzisat dari sang Kuasa, Dt. Sangkala : Infonya belum jelas >>> mungkin saya bisa dibantuMohon Tambahan dan masukkannya sapa tau ada yang salah Semoga Bermanfaat
Kata Bijak Pak Mario
Rabu, 23 Maret 2011
Lagaligo
Sureq Galigo, atau Galigo, atau disebut juga La Galigo adalah sebuah epik mitos penciptaan dari peradaban Bugis di Sulawesi Selatan (sekarang bagian dari Republik Indonesia) yang ditulis di antara abad ke-13 dan ke-15 dalam bentuk puisi bahasa Bugis kuno, ditulis dalam huruf Lontara kuno Bugis. [1] Puisi ini terdiri dalam sajak bersuku lima dan selain menceritakan kisah asal-usul manusia, juga berfungsi sebagai almanak praktis sehari-hari. [1] [2]
Epik ini dalam masyarakat Bugis berkembang sebagian besar melalui tradisi lisan dan masih dinyanyikan pada kesempatan-kesempatan tradisional Bugis penting. Versi tertulis hikayat ini yang paling awal diawetkan pada abad ke-18, di mana versi-versi yang sebelumnya telah hilang akibat serangga, iklim atau perusakan. [1] Akibatnya, tidak ada versi Galigo yang pasti atau lengkap, namun bagian-bagian yang telah diawetkan berjumlah 6.000 halaman atau 300.000 baris teks, membuatnya menjadi salah satu karya sastra terbesar. [3]
Selasa, 15 Maret 2011
AKU DAN DIRIKU
Diriku telah hilang
ghaib di dalam gua yang dalam
gelap gulita
puasku mencarinya
namun tidak ku temui
sesekali gelibatnya melintasi di hadapan ku
bila aku cuba memegang dia kembali menghalang.
Wahai Yang Maha Melihat
lihatlah betapa kasih aku kepada diriku
bila Engkau memisahkan daku daripadanya
masih juga daku mencari-carinya.
Maulaya, Wahai Pelindung diriku
selamatkan daku daripada fitnah diriku sendiri
janganlah Engkau lepaskan daku kepada sesuatu selain-Mu
walau sekelip mata jua
ghaib di dalam gua yang dalam
gelap gulita
puasku mencarinya
namun tidak ku temui
sesekali gelibatnya melintasi di hadapan ku
bila aku cuba memegang dia kembali menghalang.
Wahai Yang Maha Melihat
lihatlah betapa kasih aku kepada diriku
bila Engkau memisahkan daku daripadanya
masih juga daku mencari-carinya.
Maulaya, Wahai Pelindung diriku
selamatkan daku daripada fitnah diriku sendiri
janganlah Engkau lepaskan daku kepada sesuatu selain-Mu
walau sekelip mata jua
UJIAN
Ada yang mengatakan ujian adalah kesusahan pada tubuh badan
kesusahan pada jiwa
apa untungnya Allah menyusahkan jasad dan jiwa
bukankah ia tidak menambahkan keagungan dan kemuliaan-Nya
apalagi Dia Maha Mengasihani Maha Sopan-santun.
Pandanglah ujian dengan hatimu
ujian adalah perbuatan Tuhanmu
bukan untuk menghancurkan tetapi untuk meneguhkanmu
bila kamu memperolehi keteguhan baharu kamu menjadi pilihan
bila sudah lulus dan dipilih
Dia bangga memperkenalkan kamu kepada makhluk-Nya
keteguhan kamu melintasi ujian
menjadi dalil pilihan-Nya adalah tepat
inilah keadilan-Nya.
kesusahan pada jiwa
apa untungnya Allah menyusahkan jasad dan jiwa
bukankah ia tidak menambahkan keagungan dan kemuliaan-Nya
apalagi Dia Maha Mengasihani Maha Sopan-santun.
Pandanglah ujian dengan hatimu
ujian adalah perbuatan Tuhanmu
bukan untuk menghancurkan tetapi untuk meneguhkanmu
bila kamu memperolehi keteguhan baharu kamu menjadi pilihan
bila sudah lulus dan dipilih
Dia bangga memperkenalkan kamu kepada makhluk-Nya
keteguhan kamu melintasi ujian
menjadi dalil pilihan-Nya adalah tepat
inilah keadilan-Nya.
NAFSU
Engkau ciptakan Firaun, Haman dan Qarun
Mereka adalah sebesar-besar penderhaka terhadap-Mu
Namun Engkau kurniakan dunia seluruhnya kepada mereka
Itulah tandanya
Dunia ini tidak melebihi sebelah sayap nyamuk pada sisi-Mu
Tapi nafsu kami masih juga terliur
Melihat keagungan Firaun, kepintaran Haman dan kekayaan Qarun
Nafsu kami masih inginkan
Sayap nyamuk yang sebelah itu.
Nafsu sangat sabar menyembunyikan laparnya
Sesekali ia menghantar isyarat
Jika Engkau menjawab ia akan bangun
Di kala itu Engkau akan tertawan.
Mereka adalah sebesar-besar penderhaka terhadap-Mu
Namun Engkau kurniakan dunia seluruhnya kepada mereka
Itulah tandanya
Dunia ini tidak melebihi sebelah sayap nyamuk pada sisi-Mu
Tapi nafsu kami masih juga terliur
Melihat keagungan Firaun, kepintaran Haman dan kekayaan Qarun
Nafsu kami masih inginkan
Sayap nyamuk yang sebelah itu.
Nafsu sangat sabar menyembunyikan laparnya
Sesekali ia menghantar isyarat
Jika Engkau menjawab ia akan bangun
Di kala itu Engkau akan tertawan.
ALLAH MELIPUTI SEGALA SESUATU
Mereka berkata alam menjadi dalil wujud Allah
aku pandang pada alam
Allah tidak kelihatan
mana mungkin ada kekuatan alam
mempamer wujud Tuhan
bukankah Allah tidak memerlukan alam
Dia yang zahir dan Dia yang batin
Dia yang awal dan Dia yang akhir.
Aku pandang ke dalam hatiku
zat rahsiaku diterangi Rahsia Ilahi
kemudian akau pandang kepada alam
baharu aku melihat Cahaya-Nya meliputi alam
aku pandang lagi kepada alam
cahaya-Nya kembali terhijab dari pandangan
lalu aku pindahkan alam ke dalam hatiku
aku kembali melihat Cahaya Ilahi meliputi alam.
aku pandang pada alam
Allah tidak kelihatan
mana mungkin ada kekuatan alam
mempamer wujud Tuhan
bukankah Allah tidak memerlukan alam
Dia yang zahir dan Dia yang batin
Dia yang awal dan Dia yang akhir.
Aku pandang ke dalam hatiku
zat rahsiaku diterangi Rahsia Ilahi
kemudian akau pandang kepada alam
baharu aku melihat Cahaya-Nya meliputi alam
aku pandang lagi kepada alam
cahaya-Nya kembali terhijab dari pandangan
lalu aku pindahkan alam ke dalam hatiku
aku kembali melihat Cahaya Ilahi meliputi alam.
PENYERAHAN
Engkau berdiri dengan sendiri
Engkau mutlak
tiada yang lain mampu mempengaruhi-Mu.
Engkau Maha Perkasa
Engkau kembangkan payung keperkasaan-Mu
melindungi yang lemah dan tidak berdaya
akulah yang lemah dan tidak berdaya itu
di bawah paying keperkasaan-Mu daku bernaung
Engkau sekali-kali tidak akan menolak
para hamba yang menyerah diri kepada-Mu.
Alangkah mudahnya
bila segala sesuatu diserahkan kepada-Mu
dan yakin Engkau menerimanya
Engkau tidak pernah letih atau lalai
tidak mengantuk tidak tidur
tidak bosan menguruskan hal hamba-hamba-Mu.
Wahai Pelindung diriku
penyerahan adalah kelapangan
penyerahan adalah kedamaian
penyerahan adalah Kesejahteraan.
Wahai Pelindung diriku
penuhilah hatiku dengan yakin
agar sekaliannya kembali kepada-Mu
tanpa sebarang sisa pada diriku.
Engkau gemar mendengar tutur-kata hamba-hamba-Mu
Engkau tidak jemu mendengar daku membebel
tiap ucapanku Engkau jawab
dengan kelembutan-Mu
wahai al-Latiff
kami para hamba sangat Engkau manjai
dengan kemaha-lembutan-Mu.
Engkau mutlak
tiada yang lain mampu mempengaruhi-Mu.
Engkau Maha Perkasa
Engkau kembangkan payung keperkasaan-Mu
melindungi yang lemah dan tidak berdaya
akulah yang lemah dan tidak berdaya itu
di bawah paying keperkasaan-Mu daku bernaung
Engkau sekali-kali tidak akan menolak
para hamba yang menyerah diri kepada-Mu.
Alangkah mudahnya
bila segala sesuatu diserahkan kepada-Mu
dan yakin Engkau menerimanya
Engkau tidak pernah letih atau lalai
tidak mengantuk tidak tidur
tidak bosan menguruskan hal hamba-hamba-Mu.
Wahai Pelindung diriku
penyerahan adalah kelapangan
penyerahan adalah kedamaian
penyerahan adalah Kesejahteraan.
Wahai Pelindung diriku
penuhilah hatiku dengan yakin
agar sekaliannya kembali kepada-Mu
tanpa sebarang sisa pada diriku.
Engkau gemar mendengar tutur-kata hamba-hamba-Mu
Engkau tidak jemu mendengar daku membebel
tiap ucapanku Engkau jawab
dengan kelembutan-Mu
wahai al-Latiff
kami para hamba sangat Engkau manjai
dengan kemaha-lembutan-Mu.
RAHASIA
Bagaimana hendak ku serahkan
zat rahsiaku kepada-Mu?
ini adalah persoalan besar.
Engkau ucapkan:
katakanlah: Roh adalah urusan Tuhanku.
Rahsia adalah rahsia
mana boleh diterka
hanya daku perlu meyakini
ia adalah urusan Tuhanku
mengapa aku cuba memikul urusan Tuhan
serahkan hak Tuhan kepada Tuhan..
Wahai Tuhanku
Engkau mengetahui zat rahsiaku
daku sendiri tidak mengetahuinya
tanpa pengetahuanku tentangnya
daku serahkannya kepada Mu
terimalah, terimalah, terimalah
daku tidak hairan
bagaimana Engkau menerima zat rahsiaku
kerana Engkau yang paling rahsia
Pemilik segala rahsia.
zat rahsiaku kepada-Mu?
ini adalah persoalan besar.
Engkau ucapkan:
katakanlah: Roh adalah urusan Tuhanku.
Rahsia adalah rahsia
mana boleh diterka
hanya daku perlu meyakini
ia adalah urusan Tuhanku
mengapa aku cuba memikul urusan Tuhan
serahkan hak Tuhan kepada Tuhan..
Wahai Tuhanku
Engkau mengetahui zat rahsiaku
daku sendiri tidak mengetahuinya
tanpa pengetahuanku tentangnya
daku serahkannya kepada Mu
terimalah, terimalah, terimalah
daku tidak hairan
bagaimana Engkau menerima zat rahsiaku
kerana Engkau yang paling rahsia
Pemilik segala rahsia.
DOSA, KEBAIKAN DAN YANG HAK
Aku kumpulkan sekalian dosa-dosa ku
yang menghimpit jiwaku
aku melihat seluruh dunia adalah dosa
izinkan daku
meletakkan segala dosa di bawah tapak kaki ku.
Aku hadapkan pandangan kepada kebaikan
bila daku melihat diriku yang baik
berdatangan diri-diri lain menghijab
izinkan daku
meletakkan segala kebaikan di bawah dosa-dosa.
Aku berhadapan dengan keinginan-keinginan
tanpa dosa jiwa belum tenang
keinginan-keinginan mengheret kepada kegelisahan
tidak sabar.
Wajah keinginan memperlihatkan ego diri
takutkan kesusahan dan kehinaan.
yang menghimpit jiwaku
aku melihat seluruh dunia adalah dosa
izinkan daku
meletakkan segala dosa di bawah tapak kaki ku.
Aku hadapkan pandangan kepada kebaikan
bila daku melihat diriku yang baik
berdatangan diri-diri lain menghijab
izinkan daku
meletakkan segala kebaikan di bawah dosa-dosa.
Aku berhadapan dengan keinginan-keinginan
tanpa dosa jiwa belum tenang
keinginan-keinginan mengheret kepada kegelisahan
tidak sabar.
Wajah keinginan memperlihatkan ego diri
takutkan kesusahan dan kehinaan.
PENCARI
Daku terbang mencari Mu
lalu aku dipanah oleh pemanah
cederalah dadaku
adakah begini nasib si pencari Mu?
Jika Engkau bertanya apakah yang daku mahu
jawapanku hanya satu: Engkau, semata-mata Engkau.
Selamatkan daku dari anak panah
supaya aku terus kuat terbang kepada Mu.
lalu aku dipanah oleh pemanah
cederalah dadaku
adakah begini nasib si pencari Mu?
Jika Engkau bertanya apakah yang daku mahu
jawapanku hanya satu: Engkau, semata-mata Engkau.
Selamatkan daku dari anak panah
supaya aku terus kuat terbang kepada Mu.
ILMU DAN MAKRIFAT
Wahai yang tidak aku kenali
ku panjat gunung yang tinggi
sangkaku Engkau berada di puncaknya
namun tidak ku temui Engkau di sana.
Lalu aku terjun dari puncak gunung
jika Engkau ada pasti Engkau tidak membiarkan daku.
Tangan Kudrat Iradat-Mu menyambar ku
aku terbang dengan sayap Rahmani-Mu
mengembara ke seluruh alam maya
namun tidak ku temui Engkau di dalam alam.
ku panjat gunung yang tinggi
sangkaku Engkau berada di puncaknya
namun tidak ku temui Engkau di sana.
Lalu aku terjun dari puncak gunung
jika Engkau ada pasti Engkau tidak membiarkan daku.
Tangan Kudrat Iradat-Mu menyambar ku
aku terbang dengan sayap Rahmani-Mu
mengembara ke seluruh alam maya
namun tidak ku temui Engkau di dalam alam.
Jumat, 04 Maret 2011
Khaidir dan Musa
Sadarilah ini adalah Firman Tuhan kepada Nabi Muhammad SAW waktu dan saat ini adalah Firman Tuhan kepada kita, anda yang membaca ayat ini.
Selanjutnya Alloh Berfirman menceritakan Kisah Nabi Musa bertemu Nabi Khidir :
"WA-AMMAL GHULAAMA FAKAANA ABAWAAHU MUKMINAINI FAKHOSYINAA AN YURHIQOHUMAA THUGHYAANAN WAKUFRON"
(Q.S.Al-Kahfi:80).
Selanjutnya Alloh Berfirman menceritakan Kisah Nabi Musa bertemu Nabi Khidir :
"WA-AMMAL GHULAAMA FAKAANA ABAWAAHU MUKMINAINI FAKHOSYINAA AN YURHIQOHUMAA THUGHYAANAN WAKUFRON"
(Q.S.Al-Kahfi:80).
Langganan:
Postingan (Atom)