Sadda, mappabati Ada, Ada mappabati Gau, Gau mappabati Tau, Tau sipakatau Mappaddupa Nasaba Engkai Siri’ta nennia Pessee ta, Nassibawai Wawang ati mapaccing, lempu, getteng, warani, reso, amaccangeng, tenricau, maradeka nennia assimellereng Makkatenni Masse ri Panngaderengn na Mappasanre ri elo ullena Alla Taala. artinya: Bunyi mewujudkan kata,...Kata mewujudkan Perbuatan,Perbuatan Mewujudkan Manusia,Manusia Memanusiakan Manusia, Membuktikan di Dunia Realiti kerana Kita Memiliki perasaan malu dan teladan ( pengaruh) disertai dengan Kesucian hati, kejujuran, keteguhan, keberanian, kegigihan dan ketekunan, kecerdasan minda,daya saing yang tinggi, kemerdekaan, Berpegang teguh pada adat dan tradisi serta bertawakal kepada Kekuasaan Allah Yang Maha Kuasa.

Kata Bijak Pak Mario

Jumat, 04 Maret 2011

Khaidir dan Musa

Sadarilah ini adalah Firman Tuhan kepada Nabi Muhammad SAW waktu dan saat ini adalah Firman Tuhan kepada kita, anda yang membaca ayat ini.



Selanjutnya Alloh Berfirman menceritakan Kisah Nabi Musa bertemu Nabi Khidir :

"WA-AMMAL GHULAAMA FAKAANA ABAWAAHU MUKMINAINI FAKHOSYINAA AN YURHIQOHUMAA THUGHYAANAN WAKUFRON"

(Q.S.Al-Kahfi:80).



Artinya :

"Dan adapun anak muda itu, maka kedua orang tuanya adalah orang-orang yang beriman, dan kami khawatir bahwa dia akan mendorong kedua orang tuanya itu kepada kesesatan dan kekafiran".



Siapakah anak muda yang dibunuh Nabi Khidir As.



Anak muda yang dibunuh Nabi Khidir As atas perintah Tuhan (yang ia terima secara ghoib) adalah KHASNUD.

Kampung dimana Nabi Khidir membunuh seorang anak muda adalah bernama ASNUD adalah Kampung AILAH.

Adapun nama Bapaknya anak itu adalah MALASUN dan ibunya bernama ROHMAH.

Bapaknya seorang yang sholeh dan Ibunya juga seorang yang Sholehah. Lalu apa pekerjaan anaknya kedua orang yang mukmin itu?



Anak muda itu pekerjaan setiap malamnya adalah MENCURI.



Dan ketika hari telah pagi ditanya Bapak atau Ibunya ia menjawab," Sesungguhnya setiap malam saya ada disini, Bapak, Ibu. Anak muda itu mengaku tidak mencuri atau tidak keluar rumah.

Anak itu membuat susah orang tuanya (Bapak-Ibu) namun orang tuanya tersebut sangat sayang kepada anak muda tersebut. Dan Nabi Khidir melalui ilmunya mengetahui bahwa anak tersebut nantinya akan menjadi kafir, yang menyeret kedua orangtuanya yang sholeh kepada kekafiran.



" Itulah sebabnya anak itu saya bunuh" Kata Nabi Khidir kepada Nabi Musa.



Beberapa pelajaran dalam peristiwa ini dapat dipetik.



Bahwa orangtua yang terlalu sayang pada anaknya adalah sangat berbahaya, jika anaknya melakukan kesalahan, melanggar hukum pasti akan dibela meski salah. Apapun keadaanya, anak akan di bela, dibebaskan dari hukuman.



Bagaimana dengan contoh dalam Al-Qur'an, anak yang tidak mengikuti aturan baikpun masalah ketuhanan atau aturan lain maka jika salah tetap salah. Bahkan tidak diakui sebagai anggota keluarga. Ingat kisah putra Nabi Nuh AS yang bernama Kan'an yang tidak mengikuti ajaran Bapak nya yang seorang Nabi dan Rosulalloh.



Maka walaupun Nabi Nuh sempat usul agar anaknya itu diselamatkan dari Bah, tetapi Alloh tetap menegur Nabi Nuh dengan keras, tegas bahwa Kan'an adalah bukan anggota keluarga Nabi Nuh lagi, karena sebab tidak mengikuti ajakan Nabi Nuh untuk beriman pada Alloh. Alloh membiarkan putra Nuh , Kan'an tenggelam bersama orang-orang kafir. Nabi Nuh AS, tidak sadar bahwa putranya Kan'an sudah diluar garis keluarga sampai menagisi Kan'an yang menolak ajakannya.



Maka Alloh menegur dengan firmanNya," LAISA MIN AHLIKA INNAHU'AMAUN GHOIRU SHOOLIHIN". Artinya : Itu bukan keluargamu karena ia tidak amal sholeh.



Jadi menurut Ilmu Hakikat, Ilmu Bathin :

Meskipun anaknya sendiri (anak kandung), bapaknya Sholih dan Ibunya Sholihah, tetapi jika anaknya tidak soleh maka itu sudah bukan anaknya, sudah diluar garis keluarga.

Tetapi bagaimana dalam praktek disekililing kita?

Umumnya orangtua mementingkan garis darah, tidak mementingkan garis takwa, garis amal sholeh.



Nabi Musa AS tidak tahu dibalik yang dilihat dengan matanya, akhirnya ditunjukkan oleh Nabi Khidir AS, sebab Nabi Khidir tahu karena punya ilmu Ghoib/Bathin.



Untuk membuktikan kepada Nabi Musa As, kemudian tulangnya anak tersebut diambil dan dipatahkan oleh Nabi Khidir As, lalu disuruh Nabi Musa As untuk membaca tulisan yang ada ditulang itu.



Dan oleh Nabi Musa As. terbaca apa tulisan yang ada ditulang anak itu yaitu, " KAFARO" (kafir). Anak tersebut nanti kalau dewasa sampai wafatnya akan kafir dan menyeret orangtuanya kepada kekafiran, sebab sangat cintanya kepada anaknya.



Maka dari itulah Nabi Khidir As. membunuh anak itu agar tidak banyak menyeret kedua orang tua-nya berbuat kekafiran dan kemusyrikan.



Apakah Nabi Khidir membunuh atas kemauannya sendiri?

BUKAN !!!.



Nabi Khidir membunuh atas perintah wahyu ALLOH melalui ilmu bathinnya ia mendengar dan ia melihat.



Ada contoh preventif dalam Al-Qur'an yang dilakukan oleh Bapak Para Nabi yaitu Nabi Ibrahim tentang planning harapan doa kepada anak-anak, dan cucu-cucunya serta keturunannya supaya jadi orang yang ISLAM, taat dan berserah diri pada aturan Alloh. Silahkan lihat dalam surat Albaqoroh ayat 127-128.



Alloh berfirman, " Ibrahim berdoa,' Ya Tuhan kami, terimalah dari kami amalan-amalan kami, Sesungguhnya Engakaulah Yan Maha Mendengar lagi Maha Mengetahui.(127) Ya Tuhan kami jadikanlah kami berdua orang yang tunduk patuh kepada Engkau, dan jadikanlah anak cucu kami umat yang tunduk patuh kepada Engkau…….(128).



Disinilah kuncinya menanam harapan untuk medapatkan anak yang sholeh ternyata sebelum punya anak cucu sudah mengaharap pada Alloh agar nanti diberi anak cucu yang tunduk patuh pada Alloh. Sholeh/Sholehah.



Nabi Ibrahim berdoa untuk dirinya, untuk anaknya, untuk anak cucunya agar menjadi orang yang menyerah hanya pada Alloh.



Maka mulailah dari sekarang bagi yang belum nikah, belum punya anak, sudah punya anak untuk mengikuti Nabi Alloh Ibrahim as. Agar anak-anaknya tidak tergolong yang mesti dibunuh dalam padangan Ilmu bathinnya Nabi Khidir.



Silahkan baca kisah nyata para Orang Besar yang sholeh dalam sejarah bagaimana usaha harapan dan doa dari kedua orangtuanya untuk mendapat anak yang pada dewasanya menjadi bintang manusia dijamannya.



Baca kisahnya Imam Al Ghozali, Imam Syaih Abdul Qodir Al-Jailani, atau orang-orang baik, orang besar di tanah air.



Kecemburuan Sarah ibunda Nabi Ishaq pada Hajar Ibunda Nabi Ismail itu terukir dalam keturunan setelah putera Nabi Ishaq, yaitu Nabi Yaqub salah satunya yang bernama Yahuda sampai sekarang belum hilang. Orang Yahudi membenci keturunan Hajar melaui Nabi Ismail yaitu bangsa-bangsa Arab sekarang ini.



Kisah Nabi Musa AS dengan Nabi Khidir AS (10).



Khidir AS Mengungkapkan Rahasia Menegakkan Tembok.



Aku mulai dengan Firman Alloh SWT dalam Qur'an Surat Kahfi :82 ,

"WA AMMAAL JIDAARU FAKAANA LIGHULAMAINI FIL MAIINATI WAKAANA TAHTAHU KANZUN LAHUMAA WA KAANA ABUUHUMAA SHOOLIHAN FA=AROODA ROBBUKA AN YABLUGHOO ASYUDDA HUMAA WAYAS TAKHRI JAA KANZAHUMAA ROHMATAN MIN ROBBIKA WAMAA FA'ALTUHU'AN AMRII DZAALIKA TA'WIILU MAALAM TASTHI' 'ALAIHI SHOBRON"



Artinya : " Adapun dinding rumah itu adalah kepunyaan dua orang anak muda yang yatim dikota Intiqoyah dan di bawahnya ada harta benda simpanan bagi mereka ber dua. Sedang ayahnya adalah seorang yang sholeh, maka Tuhanmu menghendaki agar supaya mereka sampai kepada kedewasaannya dan mengeluarkan simpanannya itu sebagai Rohmat Tuhanmu, dan bukanlah aku melakukannya itu menurut kemauanku sendiri. Demikian itu adalah tujuan perbuatan-perbuatan yang kamu tidak dapat sabar terhadapnya".



Sebagaimana keterangan terdahulu, di kota Intiqoyah itu ada orang sholeh (Ahli Ibadah kepada Alloh SWT), namanya KASIKHUN, mempunyai dua orang anak. Anak nomor satu namanya ASROM dan anak nomor dua namanya SHORIM.



Sewaktu kecil sudah ditinggal wafat kedua orangtuanya, sehingga kedua anak itu menjadi YATIM. Dan Kasikhun itu mempunyai peninggalan EMAS yang dipendam dibawah tembok rumah, dengan harapan ada yang diberi tanggungjawab untuk mengurus harta itu, dengan maksud dari Kasikhun agar anaknya kelak setelah besar simpanan EMAS itu menjadi penghidupannya, ini dilakukan menjelang maut.



Dan orang diberi tanggungjawab adalah orang yang dapat dipercaya.



Sedangkan saudara-saudara Bapaknya itu ada tujuh.



Lama kelamaan tembok rumah itu jadi akan Roboh, padahal ASROM dan SHORIM masih kecil, maka emasnya akan terlihat dan dijadikan rebutan orang-orang Intiqoyah.



Kota itu penduduknya sangat kikir, Nabi Khidir dan Nabi Musa bertamu tak ditolak dan tak diberi apa-apa walaupun seteguk air, malah disuruh pergi.



Nah dengan sifatnya yang rakus harta itu maka emas lempengan itu akan jadi rebutan orang-orang Intiqoyah. Bagaimana dengan Nasib dua anak yatim itu.



Dari dasar inilah adanya Nabi Khidir membangun kembali tembok yang sudah mau roboh dan dibawahnya ada harta/emas anak yatim.



Ingat apa kata Nabi Khidir kepada Nabi Musa," Jadi Aku menegakan kembali tembok itu tidak untuk mendapat upah, dan upah itu untuk beli makanan dan minuman."



Padahal yang ada dalam fikiran Nabi Musa dengan menegakkan tembok bisa dapat upah untuk menghilangkan lapar dan haus keduanya.



Dibawah tembok itu ada 5 atau 7 lempengan emas yang masing-masing lempengan itu ada tulisannya.

Diantara tulisan itu adalah :

* Ajaib bagi orang orang yang percaya adanya takdir, bagaimana dia kok khawatir/takut.

* Ajaib bagi orang yang meyakini adanya rizqi , bagaimana dia kok kesulitan.

* Ajaib bagi orang yang meyakini dirinya akan mati, bagaimana dia kok senang-senang.

* Ajaib bagi orang yang percaya akan dihisab, bagaimana dia setiap hari kok mengumpulkan harta.



Begitu besar perhatian ALLOH SWT terhadap anak yatim, sehingga Nabi-Nya disuruh menyelamatkan harta anak yatim putera orang yang sholeh.



Bagaimana dengan kita apakah belum cukup jelas bahwa kita WAJIB memperhatikan anak yatim, dengan menganjurkan menyantuni, menyantuni itu sendiri.



Maka Alloh pun mempertanyakan ke-aslian, kesungguhan kita beragama Islam ini dengan menyebut orang orang yang tak menyantuni anak yatim dan memberi makan orang miskin sebagai Kadzib Ad Diin. PENDUSTA AGAMA.



Sholatnya Bohong, Haji nya Bohong, Bacaan Qur'annya Bohong, Berjubah dan bersorbannya Bohong, mengaji sana sini juga Bohong, jika tidak dibarengi dengan aktualisasi menyantuni anak yatim dan menolong orang-orang miskin.




Kisah Nabi Musa AS dengan Nabi Khidir AS(11)



Perpisahan Nabi Khidir AS dengan Nabi Musa AS



Setelah Nabi Khidir As menjelaskan ketiga rahasia dibalik peristiwa tiga macam itu kepada nabi Musa AS, maka Nabi Musa yang semula merasa hanya dirinyalah manusia yang paling tinggi ilmunya disisi Alloh, sekarang jadi merasa perlu banyak belajar untuk bersikap hidup, Nabi Musa menerima semua keputusan untuk berpisah dari Nabi Khidir AS. Namun sebelum berpisah Nabi Khidir mengungkapkan rahasia yang berhubungan ke tiga peristiwa yang dialami bersama Nabi Musa dengan apa yang pernah Nabi Musa lakukan dimasa lalunya.



Nabi Khidir berkata," Musa, engkau telah mencela saya ketika saya merusak perahu, sebab engkau takut penumpang-penumpangnya itu nanti tenggelam, namun engkau lupa wahai Musa bahwa engkau pernah dilemparkan di sungai Nil oleh Ibu engkau, padahal engkau masih dalam keadaan bayi yang lemah. Sebagaimana firman Alloh dalam Al Qur'an :

"ANIQDZI FIHI FIT TAABUUTI FA-AQDZI FIL YAMMI FALYULQIHIL YAMMU BIS SAAHILI ..." (Q.S.Thoohaa : 39).

Artinya :

"Yaitu, Letakkanlah ia (Musa) didalam peti, kemudian lemparkanlah ke Sungai (NIL), maka pasti sungai itu membawanya ke tepi,.....".



Wahai Musa, jika waktu itu ada ombak, maka kamu bisa tenggelam karena kamu masih bayi lemah tak bisa membela diri, sedangkan jika orang-oang yang ada dalam perahu itu tenggelam, mereka masih bisa berenang untuk menyelamatkan diri.



Tetapi waktu itu kamu (Musa) selamat karena pertolongan Alloh, mengapa kamu mencela saya.



Selanjutnya Nabi Khidir berkata lagi," Musa, engkau mencela saya waktu saya membunuh anak kecil yang tanpa perkara, tetapi engkau Musa, waktu muda engkau telah membunuh orang Qibty dikarenakan membela kaum Bani Isroil, dikarenakan engkau membela Kaum bani Isroil yang belum anda teliti benar salahnya".



(lihat Q.S.Qoshosh 15-19, 33).



Nabi Khidir melanjutkan perkataannya,"…. Musa, anda mencela saya waktu saya ajak menegakkan tembok. Tidak ada yang membayar kok mau menegakkan tembok! Katamu. Tapi kamu lupa, waktu kamu menolong anaknnya Nabi Syuaib AS. Ketika anak-anaknya Nabi Syuaib AS itu tidak ada yang bisa mengambil air untuk memberi minum kambingnya yang begitu banyak itu. Sedang anak Nabi Syuaib As itu perempuan semua. Dan kamu menolong mereka itu tanpa diberi upah, mengapa kamu mau?.

Mendengar peringatan dari Nabi Khidir As itu, Nabi Musa As 'DIAM' saja, karena merasa memang sebenarnya semua peristiwa itu telah dialami oleh Nabi Musa As, akan tetapi Nabi Musa As telah lupa.



Begitulah kelebihan Nabi Khidir As, diberi ilmu khusus lebih dari pada Nabi Musa As.

Dalam Al-Qur'an Nabi Khidir As, bukan disebut sebagai Nabi, tetapi hanyalah 'seorang hamba Ku' yang telah diberi oleh Nya rohmat khusus.



Artinya derajat hamba menunjukkan tingkatan anugrah Alloh seperti yang dimiliki Hamba yang dikenal oleh kita-kita sebagai Nabi Khidir, adalah dapat diperoleh atas anugrah Alloh kepada hamba-hamba yang lain diluar Nabi yang tingkat ketakwaanya telah mencapai "Haqqo tuqodih".



Bagi orang-orang berpandangan tajam maka mestilah mulai merenung bahwa banyak hal yang harus dilakukan yang mendasar agar bisa menempuh perjalanan untuk mendapatkan seorang hamba Alloh yang ditokohkan sebagai Nabi Khidir.



Bukan Nabi Khidir, tetapi orang, hamba Alloh yang mendapat anugrah seperti hamba Alloh yang ditemui Nabi Musa.



Tatacara, methoda atau system untuk menuju jalan kesana telah dibariskan dari Rosulullah SAW kepada para ULAMA Warosatul ambiya.



Para ulama menamainya THORIQOH. Metoda. Sistem membersihkan diri lahir batin dari hijab-hijab yang menghalangi rasa dekat hamba dengan Kholiqnya.



Thoriqoh pada awalnya hanya satu nama, melalui perkembangan zaman, nama-nama thoriqoh ini menjadi banyak sesuai dengan nama kota dan para Ulama yang secara istiqomah terus mewariskan Ilmu Nabi SAW ini kepada hamba-hamba Alloh yang sudah merenung dan berfikir masak, dan yang menetapkan memang jalan itulah yang mesti dibangunkan.



Kisah Nabi Musa AS dengan Nabi Khidir AS (12/Seri Tamat).



Pelajaran-Pelajaran ( IBROH) dari Kisah Perjalanan Nabi Musa mencari Hamba Alloh yang mendapat Rohmat khusus.



Kawan-kawan, kisah ini sebenarnya sudah berakhir dan segala rahasia dibalik peristiwa juga sudah dijelaskan oleh Nabi Khidir sendiri. Namun timbul pertanyaan, apakah Alloh mewahyukan kepada kita melalui Nabi Muhammad SAW tentang kisah itu tanpa maksud khusus ataukah ada maksud yang mendasar yang mesti harus kita lakukan.Kalau tanpa mengandung pelajaran, tanpa mengandung petunjuk maka tak mungkin bagi Alloh melakukan sesuatu yang sia-sia.

Karena Qur'an sendiri adalah huda, burhan dari huda dan bashiron wanadhiron.



Pelajaran ke-1.

FAUQO KULLI DZII 'ILMIN'ALIIMUN (Q.S.Yusuf : 76)

Diatas yang pandai itu pasti ada yang lebih pandai lagi.

Nabi Musa AS itu mengaku lebih pandai dan tidak ada bandingannya, padahal Alloh berfirman," diatas yang pandai ada yang lebih pandai lagi" Ini adalah sebuah contoh pelajaran bagi kita bahwa sepandai apapun dari kita maka kita harus TAWADLU kepada orang lain. Akhirnya Nabi Musa AS ditegur oleh Alloh bahwa ada orang yang lebih pandai dari Nabi Musa, yaitu HAMBA-KU.



Pelajaran ke-2.

Kita kalau mau jiwa nya hidup, ruhani kita indah yang tumbuh diatasnya segala kebaikan maka mesti mencari MAUL HAYAT, Air kehidupan, air yang menghidupkan qolb, jiwa kita. Jadi orang yang beriman mesti menyambut ajakan Alloh dan rosul Nya untuk mengikuti ajakan pada sesuatu yang menghidupkan imannya. Yakni mencari Maul Hayat.



Pelajaran ke-3.

Harus punya tekad yang kuat jika mau mencari MAUL HAYAT, sebagaimana firman Alloh kepada Nabi Musa, "LAA ABROHA HATTA ABLUGHO MAJMA'AL BAHROINI AMDLIYA HUQUBAN"

Tidak akan berhenti sehingga akan sampai kepada " Majma'al Bahro'in")



Pelajaran 4.

Untuk bisa menemukan Maul Hayat itu harus berjalan kembali dan harus mengikuti jejaknya sendiri, dengan begitu akan bertemu Majma'al bahroin tempatnya Maul Hayat.



Pelajaran-5.

Untuk mendapatkan Maul Hayat mestilah bertemu orang yang mendapat rohmat khusus dari Alloh, orang yang demikian disebut ALIL ABSHOR ( Contohnya Bunya yang digelari Khidir ). Lihat Q.S. An Nuur :44 ,"



Pelajaran-6.

Orang-orang yang sudah menyadari untuk mencari maul hayat, mesti faham etika, tata caranya belajar ilmu khusus untuk mendapat Maul Hayat. Berbeda dengan etika , tata cara belajar ilmu umum, tata lahir.

Yakni bersabar untuk tidak bertanya jika menemukan apa yang ditemukan selama belajar yang tidak sesuai hukum umum, karena sang guru akan menjelaskannya maksudnya pada saatnya.



Pada akhirnya bahwa tak akan bisa seseorang itu mendapati perubahan menuju kepada kemajuan ketakwaan hati kecuali seseorang itu melakukan perubahan, maka Alloh akan memberikan jalan-jalan yang sebelumnya tidak ketahuinya.



Hidayah adalah hanyalah dari Alloh, "Innal huda – hudalloh" . Untuk itulah jika terdapat keraguan di dalam menempuh jalan maka jalannya adalah memohon ditunjukkan jalan yang benar dan mohon dijadikan orang-orang YAKIN.

Sesungguhnya sebaik-baik isi hati adalah YAKIN.



Ingatlah bahwa umur kita telah ditetapkan panjang nya. Kita tidak tahu kapan masing-masing kita akan meninggalkan alam dunia tempat kita beramal sholih ini. Untuk amat rugi besar orang-orang yang menunda-menunda tentang urusan keimanan dan ketakwaan kepada Alloh.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Rezky Restu Sakti

Rezky Restu Sakti
Anakku Buana Atikku, Abbonga bongaki ri pangkaukeng madecengnge, aja'na rilaleng makkijae. Attongeng tongekki ridecengnge aja'na ripangkaukeng masalae Engkaki mancaji tau masagena mabbere makkuatopa mattarima, aja' taperrisiwi asagenangetta. Malappa atuongetta, mapaccing atitta Riyissengngi ri esso wennie, riyisseng toi riyasengnge sifa'' adele'e. Tau iyye missengngi pura mannessani Naisseng Tepu madecengngi sininna sewwa''e iyye purae irencana, makkotopa eganna tepu madeceng sewwa'' iyya de'e lairencana. Sininnaro pura natoro madeceng Puang sewwae Sewwa'' iyye purae irencana de'e nasilennereng, makkotopa sewwa'' de'e narirencana silennereng, sabbarakengngi. Jancinna puangnge tania belle'' Iyya tau madecengnge, manyamengngi, amangngi, nenniya salamai ajokkangenna Sewwa'' elo'e ipaddibola riyanu teppeddingngenatarima akkaleng, papole madecengngi nasibawai tongeng''. Sewwa'' de'e nairita pura mannessa engkai poleakki agi'' purae napparentang puang Allah ta'ala riyalena Amalakki amala biasa'' bawang, ko engkaki masagena napaulle Appuasaki iyyana parellue Paccoba, paccallang, sibawa pammase: iyamanennaro pura nataro madeceng puangnge, sarekkuammengngi engka perubahan atuongeng lino. Engka maneng paggangkanna, namoni riyaseng sipuppureng lino Tafegau'i sewwa'' weddingnge rifigau', tafaddiyolo matoi malemma'e ripahang. Iyya makessingnge riyalemu, iyyanaritu sewwa'' weddingnge mujama Aja' to talliwe' liwe' riatuongetta, adelekki riyaleta, ritau laingnge, riperasaatta nenniya pikiratta, adele tokki ripangkauketta. Aja' tasolangi aleta, aja'to tasolangi tau laingnge. Engkaki rilaleng amaikengnge

Lencana photo Facebook

THANKS TELAH MAU COMMENT DI BLOG SAYA