"Hai manusia, apakah yang telah memperdayakan kamu (berbuat durhaka) terhadap Tuhan-mu Yang Maha Pemurah, Yang telah menciptakan kamu lalu menyempurnakan kejadianmu dan menjadikan (susunan tubuh)mu seimbang, dalam bentuk apa saja yang Dia kehendaki, Dia menyusun tubuhmu" (QS. Al-Infithar: 6-8)
Siapakah manusia itu?
Pendapat pertama: manusia adalah makhluk rabbani, tiupan yang suci, ruh yang termasuk urusan Allah, diciptakan dengan tangan-Nya, dan meniupkan-Nya ke dalam tubuh manusia, kemudian Allah memerintahkan malaikat untuk sujud kepada manusia, mengajari semua nama, membebani amanah yang disanggupi, menganugerahkan nikmat baik yang lahir maupun batin, menundukkan semua yang ada di langit dan di bumi, dan memuliakan dengan pemuliaan yang besar. Dia menciptakan manusia dalam bentuk yang terbaik, dilengkapi dengan bekal paling sempurna, dianugerahi pendengaran, penglihatan dan hati, dijelaskan dua jalan dan ditunjuki dua arah yang dimudahkan. Manusia dengan izin Allah dapat menyelam di air, terbang di udara, menemukan arus listrik, zat atom, dan dianugerahi dengan pikiran dan kemampuan untuk mengarungi penjuru langit.
Usai kehidupan di dunia ini, manusia adalah makhluk abadi yang tidak hancur, manusia akan dihidupkan dan dibangkitkan, akan memulai kehidupan mulia di negeri kenikmatan dan penuh kesenangan. Kematian yang ditakutkan hanyalah sebuah perpindahan dari kehidupan dunia menuju kehidupan akhirat. Jasad ini hanyalah sebuah sangkar, sebuah pakaian yang akan lepas suatu ketika lalu berjumpa dengan hari pembalasan.
Pendapat kedua: kaum materialis dan para pengingkar menyatakan, manusa adalah bagian dari tanah, cairan yang dipancarkan dari tulang punggung dan dilemparkan dari rahim. Orang-orang sebelumnya menyatakan "Dan mereka berkata, 'Kehidupan ini tidak lain hanyalah kehidupan di dunia saja, kita mati dan kita hidup, dan tidak ada yang membinasakan kita selain masa'. Tetapi mereka tidak mempunyai ilmu tentang itu, mereka hanyalah menduga-duga saja". (QS. Al-Jaatsiyah: 24). Ungkapan yang sama dinyatakan oleh para pengekornya di zaman ini. Manusia adalah hasil pencampuran unsur materi, perkembangan psikologi, perasaan dan kalbu, pemikiran dan pemahaman, tekad dan kehendak. Semua itu adalah dampak materi belaka, hasil percampuran tanah dan air. Kehidupan ini adalah hari-hari yang terbilang untuk digunakan sepuas-puasnya guna mencapai kelezatan. Kehidupan ini hanyalah makanan, minuman, dan impian.
Inilah persoalan kehidupan apabila kita menajamkan pandangan, mencurahkan pemikiran, orang yang lalai dan meremehkan kemanusiaan tidak akan bermanfaat
Kata Bijak Pak Mario
Minggu, 20 Februari 2011
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar