Dzat Allah itu tdk ada di alam ini, bila mana dzat Allah ada di alam ini maka seluruh alam ini akan lenyap tak lagi nampak meski secuil pun
Dzat Allah tak tergapai oleh akal & hati, bagaimana pun caranya. Untuk menuju dzatx maka kendaraan pertama adalah akal dan fikiran dalam tafakkur, tapi akal itu pun ada batasanx. Akal murni itulah yg di sebut jibril karena jibril tak mampu mencapai langit ke tujuh dalam mi'roj, hanya sampai pada langit ke lima
Kendaraan ke dua adalah Hati/kalbu, wujud termurni dari kalbu itu adalah Roh Kudus ''roh suci''. Roh suci tak sanggup menggapai langit ke tujuh, hanya sampai pada langit Ke enam.
Kendaraan selanjutnya adalah Nur Muhammad, Nur muhammad adalah wujud murni dari Nur insan, inilah yang sanggu menggapai langit ke tujuh Namun Dzat Allah juga tak ada di sana, hanya hamparan cahayaNya
Akal termurni itu hanya bisa menggapai langit ke Lima, itulah sebabnya di atas langit ke lima akal tak mampu menyerapnya, sehingga Akal tak bisa lagi menggambarkannya. Akal telah shock, tak berfungsi lagi, beku dan tak bisa di gunakan tuk berfikir seperti Biasanya
Di atas langit ke enam kalbulah yg bisa menggambarkannya, yaitu berupa perasaan senang dan bersemangat yang luar biasa. Kegembiraan yg meledak, takut yang memuncak. Takut namun terlalu gembira tapi perasaan kalbu menjadi beku tak sanggup lagi menahan luapan rasa untuk menembus langit ke Tujuh.
Begitu kau menembus langit ke tujuh, engkau akan mengalami ajal dan langsung mati tdk bernyawa lagi. Itulah sebabnya Dzatnya tak pernah terjangkau akal fikiran dan perasaan hati karena akal telah beku tak berfungsi.
Perasaan kalbu juga sama2 tak berfungsi lagi di Hadrahnya, sekuat apa pun imanmu hanya kan sampai pada langit Ke enam.
Dengan iman sejati/Nur muhammad yang bisa mencapai Langit ke Tujuh, itu pun Dzat Allah tdk ada di sana.
Bathin yang tersembunyi di balik cahaya/Nur Muhammad/Iman sejati Itulah yang di maksud Dzat Allah, Rabbal Alamin, tanpa wujud rupa namun pasti adanya....
Sangatta/Bengalon 21 maret 2013
Dzat Allah tak tergapai oleh akal & hati, bagaimana pun caranya. Untuk menuju dzatx maka kendaraan pertama adalah akal dan fikiran dalam tafakkur, tapi akal itu pun ada batasanx. Akal murni itulah yg di sebut jibril karena jibril tak mampu mencapai langit ke tujuh dalam mi'roj, hanya sampai pada langit ke lima
Kendaraan ke dua adalah Hati/kalbu, wujud termurni dari kalbu itu adalah Roh Kudus ''roh suci''. Roh suci tak sanggup menggapai langit ke tujuh, hanya sampai pada langit Ke enam.
Kendaraan selanjutnya adalah Nur Muhammad, Nur muhammad adalah wujud murni dari Nur insan, inilah yang sanggu menggapai langit ke tujuh Namun Dzat Allah juga tak ada di sana, hanya hamparan cahayaNya
Akal termurni itu hanya bisa menggapai langit ke Lima, itulah sebabnya di atas langit ke lima akal tak mampu menyerapnya, sehingga Akal tak bisa lagi menggambarkannya. Akal telah shock, tak berfungsi lagi, beku dan tak bisa di gunakan tuk berfikir seperti Biasanya
Di atas langit ke enam kalbulah yg bisa menggambarkannya, yaitu berupa perasaan senang dan bersemangat yang luar biasa. Kegembiraan yg meledak, takut yang memuncak. Takut namun terlalu gembira tapi perasaan kalbu menjadi beku tak sanggup lagi menahan luapan rasa untuk menembus langit ke Tujuh.
Begitu kau menembus langit ke tujuh, engkau akan mengalami ajal dan langsung mati tdk bernyawa lagi. Itulah sebabnya Dzatnya tak pernah terjangkau akal fikiran dan perasaan hati karena akal telah beku tak berfungsi.
Perasaan kalbu juga sama2 tak berfungsi lagi di Hadrahnya, sekuat apa pun imanmu hanya kan sampai pada langit Ke enam.
Dengan iman sejati/Nur muhammad yang bisa mencapai Langit ke Tujuh, itu pun Dzat Allah tdk ada di sana.
Bathin yang tersembunyi di balik cahaya/Nur Muhammad/Iman sejati Itulah yang di maksud Dzat Allah, Rabbal Alamin, tanpa wujud rupa namun pasti adanya....
Sangatta/Bengalon 21 maret 2013
Tidak ada komentar:
Posting Komentar